GORESAN CINTA DI MERBABU

GORESAN CINTA DI MERBABU

Setiap orang mempunyai alasan masing-masing untuk mendaki gunung. Bagiku tujuan mendaki untuk menghilangkan kepenatan karena rutinitas sehari-hari dalam bekerja dan ingin sedikit menjauh dari keramaian Ibu Kota. Aku ingin menikmati secangkir kopi hangat dengan roti bakar, berlama-lama menikmati keindahan Sang Fajar, bersamamu seseorang yang tidak pernah bisa aku miliki.

***************************

Seperti biasa, setiap pukul 22.00 WIB ada beberapa info trip di grup Backpacker Jakarta khususnya RT 33. Setelah membaca info trip satu persatu, aku pilih trip “pendakian gunung Merbabu via Selo part 8” hari sabtu dan minggu, tanggal 27 dan 28 april 2019. Share costnya murah, hanya Rp. 358.000 sudah termasuk sewa bus dan biaya tiket masuk.

“Put, ke Merbabu yuk?” Aku langsung menghubungi sahabatku via WA

Ayok, kamu kan sudah janji mau ajak aku ke puncak gunung.”

“Oke jelek, 2 minggu sebelum berangkat kamu setiap pagi harus lari-lari ya!!!, biar gak keram saat mendaki.”

“Iya bawel” Percakapan via WA itu berakhir saat aku mulai tertidur pulas.

Sudah hampir 3 tahun aku mengenal Putri, pertama kali bertemu di trip Backpacker Jakarta ke Yogyakarta. Setelah pertemuan itu aku sering bertemu untuk berbagi cerita, ngopi bareng, nonton, bahkan nongkrong sampai pagi. Aku sudah nyaman jadi sahabat, hingga suatu hari perasaanku mulai berbeda, seperti ingin menjadi lebih dari hanya sekedar sahabat.

*****************************

Jumat malam aku sudah tiba di Sekretariat Backpacker Jakarta di Cawang Uki. Pukul 22.00 WIB, bus yang aku tumpangi dengan pendaki lainnya mulai diberangkatkan. Total peserta saat itu sebanyak 30 orang dengan CP nya adalah Fahmi dan Leman. Suasana seketika hening, saat lampu bus sudah mulai dimatikan. Beberapa peserta masih terdengar mengobrol dan sebagian sudah tertidur lelap.

Jantungku mulai berdetak kencang, kala putri tertidur dan bersadar di pundakku. Aku ingin sekali mengusap kepalanya, tapi aku sadar kalau aku adalah sahabatnya. Aku tidak mau persahabatan ini hancur cuma karena tidak bisa mengontrol perasaanku.

Pukul 11.00 WIB, aku dan pendaki lainnya sudah sampai di kota Boyolali. Bus tidak bisa sampai di Base camp karena jalan yang berliku-liku dan terus menanjak. Selanjutnya aku dan pendaki lainnya diantar menggunakan mobil pick up.

Di sepanjang jalan aku disuguhi pemandangan yang cukup menyejukan mata dengan kanan kiri serba hijau. Aku senang melihat putri terlihat begitu bahagia, teriak-teriak kegirangan melihat pemandangan yang tidak biasa itu.

Setelah setengah jam perjalanan dengan mobil pick up, aku dan para pendaki lainnya sampai di rumah pak Nardi. Rumah ini adalah Bace camp pendakian yang sangat terkenal dikalangan para pendaki yang hendak mendaki gunung Merbabu atau gunung Merapi. Setelah 2 jam beristirahat, aku dan pendaki lainnya menuju pintu masuk pendakian via Selo.

***********************

Gunung Merbabu merupakan pilihan favorit bagi para pendaki. Gunung yang mempunyai ketinggian 3.142 MDPL ini terletak di 3 kabupaten, yakni Semarang, Boyolali dan Magelang. Jalur pendakian via Selo ini merupakan jalur terpanjang tetapi paling dipilih para pendaki karena menyuguhkan pemandangan sabana yang mampu membuat mata terbius karena keindahannya.

Gunung merbabu merupakan Kawasan nasional yang dilindungi oleh Balai konservasi sumber daya alam. Pendaki bisa melihat langsung gunung Merapi, Sindoro, Sumbing, Lawu dari puncak Merbabu.

********************************

Tepatnya pukul 14.00 WIB aku dan para pendaki lainnya mulai melakukan pendakian. Beberapa pendaki mulai mengabadikan kenangan melalui video dan foto. Tapi ada juga pendaki yang mendengarkan musik lalu bernyanyi sekeras-kerasnya. Aku lebih memilih terus di dekat putri untuk jagain dia, karena ini adalah pendakian pertama Putri.

Karena kedekatanku dengan Putri, pendaki lain mengira aku dan dia adalah sepasang kekasih.

Cie kalian romantis banget sih, ke gunung berduaan.” Canda salah satu pendaki

“Apanya yang romantis, kita tuh sahabatan” Jelasku singkat

“Beneran? aku pikir kalian pacarana lho. Berarti aku ada peluang dong deketin Putri? Hahaha.” Pendaki itu masih terus bercanda untuk menghilangkan rasa capek karena pendakian.

Adzan magrib telah terdengar, sedangkan aku dan beberapa pendaki lainnya masih berada di Pos 2. Sebagian pendaki lain sudah jalan lebih dulu, karena para pendaki terbagi menjadi beberapa kelompok.

Setelah setengah jam beristirahat, aku melanjutnya perjalanan sampai di Pos 4. Sampai di sana aku mendirikan tenda, dan pendaki lainnya memasak untuk makan malam. Aku terpisah dengan putri, karena aku satu tenda dengan pendaki pria yang lain. Sedangkan putri satu tenda bersama pendaki wanita lainnya.

Pukul 04.00 WIB aku sudah bangun dan melanjutkan pendakian ke puncak. Kabut tebal menyelimuti perjalanku, dinginnya semakin menusuk tulang jika aku berhenti walau hanya sejenak.

Ditengah perjalanan menuju puncak, kaki Putri tergelincir.

“Put kamu kenapa?” tanyaku penuh kekhawatiran.

“Kakiku sakit Jun, enggak sanggup jalan lagi. Kamu duluan saja ke puncak, aku tunggu di sini saja. Matahari sebentar lagi naik, sana buruan kamu lihat sunrise.”

“Kita harus sama-sama sampai puncak Put, ayo sebentar lagi sampai. Katanya ada yang mau lakuin di puncak. Gini aja, kamu aku gendong.”

“Apaan sih, enggak mau, nanti kamu kelelahan.”

“Udah ayok naik ke punggungku” Aku sudah bersiap di depannya.

“Ya sudah kalau dipaksa aku mau” hehe

Kali ini jantungku benar-benar melewati batas wajar, semakin lama semakin kenjang berdetak. Aku merasa senang bisa menggendongnya, sekalipun rasanya sangat berat.

“Ayo kudaku, cepat jalannya, sebentar lagi sampai puncak.” Putri terus menggoda yang masih berada diatas punggungku.”

Setelah bersusah payah, akhirnya aku dan Putri sampai di puncak dan bisa melihat sunrise dari Puncak Merbabu Kenteng Songo dan Triangulasi.

“Aku sampai puncakkkkkkkkkk” Teriak Putri keras dengan kedua tangannya terlentang dan kepalanya menghadap keatas menikmati hembusan angin yang begitu dingin pagi itu.

“Jangan keras-keras, malu dilihatin orang lain” Aku coba menghentikan teriakannya.

“Benar ya yang kamu bilang. Di sini aku merasa bahagia, bisa melihat sunrise dari ketinggian dan melihat lautan awan.”

“Katanya ada yang ingin kamu lakukan, apa? Kamu mau bilang terima kasih karena punya sahabat sebaik aku kan?” hahaha

“Enggak, aku mau minta tolong videoin. Aku mau buat ucapan ke Jordy kalau aku sampai puncak.”

Jordy sayang, aku sudah sampai puncak. Lihat di belakang aku sunrisenya bagus banget, kamu kapan ngajakin aku ke sini. makasih ya sudah jadi cowok yang baik buat aku. I love you sayang.

Aku tiba-tiba merasa kesal sendiri. Ada perasaan emosi, tapi aku harus sadar, Putri hanyalah sahabat dan dia sudah punya pacar. Ada perasaan menyesal sekarang, karena aku sendiri yang mengenalkan Jordy ke Putri. Jordy adalah teman kerjaku.

*******************

“Jun, lagi di mana? Ngopi yuk di Tebet, tempat tongkrongan biasa” Putri mengirimkanku pesan via WA

“Aku di rumah, oke meluncur”

Tak lama aku dan Putri bertemu di Cafe tempat kita sering nongkrong bareng dan menghabiskan waktu bersama. Ingin sekali rasanya aku mengatakan kalau aku menyayanginya. Tapi mulut ini seperti terkunci, aku lebih memilih memandanginya dalam diam, menikmati senyumannya, karena dia terlihat sangat cantik.

“Jun, aku mau kasih undangan pernikahanku dengan Jordy, 2 minggu lagi aku menikah. Kamu datang ya.”

Seketika jantungku berhenti berdetak dan pikiranku kosong.

***************************

            Saat pernikahan Putri berlangsung, aku bertemu dengan sahabat dekatnya. Dia menceritakan jika Putri sebenarnya suka sama aku dari awal bertemu di Yogyakarta. Tapi Putri terus menungguku menyatakan cinta, dan perasaannya berakhir saat aku mengenalkannya dengan Jordy.

Tidak ada yang perlu disesali, karena tidak akan mengubah apapun. Putri sudah menentukan pilihannya, dia telah menikah dan bahagia.

Aku akan jaga rapat-rapat perasaan ini. Untuk sementara aku lebih memilih sendiri dan menyiapkan hatiku agar tidak terlalu terluka.

“Bisa jadi orang yang tidak pernah menyatakan cintanya adalah yang benar-benar tulus mencintaimu, kadang mereka memendamnya agar persahabatan kalian tidak berakhir sia-sia”

TAMAT

30 thoughts on “GORESAN CINTA DI MERBABU

  1. True storynya dalam banget kak, goresan cinta di Merbabu. Kuat juga ya gendong sampai puncak, iya sie ada perasaan hati yang dibawa. Makanya besok2 nyatain kak jangan dipendam, ditolak atau diterima yang penting udah plong menyatakannya. Semoga kak juna menemukan putri yang hilang itu dengan putri yang lebih baik lagi. Ingat langsung nyatakan, ok.

  2. Langsung ikutan ambyar setelah selesai baca ceritanya 😀
    Meskipun cinta yang dipendam merupakan cinta yg tulus, sebaiknya rasa cinta itu perlu diungkapkan juga. Mungkin orang tersebut juga bisa merasakan efek positif dari cinta tulus yang kita ungkapkan

    Semangat mas Juna, semoga segera ketemu dengan putri-putri lainnya 😀

  3. Sukakkk dech baca tulisan bang Juna yang lengkap seperti ini, ada tentang perjalanannya, keindahan gunung dan kisah kasih tak sampainya. Ehem … mungkin abang mesti ke Merbabu lagi, tapi setelah menghalalkan si dia berikutnya, biar bukan hanya goresan tapi mengabadikan cinta di Merbabu. Sip kan.

  4. Wah, ternyata penulisnya punya sisi sensitif juga ya sampe bisa bikin tulisan yang bikin ritme mood yang baca jadi naik turun..haha..
    Btw, nice story!

  5. Gokil.. Ini kisah nyata gak sihhh…. aseli baper banget.. gregetan ama Jun Oppa, harusnya kalo suka ya ngomonglahh….urusan ditolak apa diterima ya belakangan. Wkwkwk.. Btw, pas banget lagi penasaran ama Gunung Merbabu katanya bagus via Selo…. Hemm semoga bisa menginjakkan kaki di Puncak Merbabu, ntr aku nulis ” Sabar ya Jun Oppa” wkwkwkkw

  6. Ini tuh kisah nyata atau cerpen atau gabungan keduanya sih bang jun? kan jadi penasaran yang mana sih yang namanya “Putri” 😀

  7. goresan cinta di merbabu ini yang jadi alasan kamu ga milih si A atau si B bang? Move on udaaah. Putri sudah bahagia bersama jordy. Jodoh tu pasti ketemu, kamu ngenalin jordy ke putri itu hanya salah satu cara yang kebetulan aja. Kalopun ga lewat kamu, jodoh putri tetap jordy.

    eh ini beneran pengalaman sendiri ga sih? *makesure*

  8. Ya ampun jordy sayang, ini yang namanya sakit tapi ga berdarah. Baca tulisan ini suasananya bener-bener pas lagi hujan, jadi berasa gitu.
    Semoga semua pelaku ceritanya bahagia semua dan tetep jalin silaturahim.

  9. Goresan cinta di Merbabu ini membuat hatiku tergores2 bacanya. Nyata benar cinta ke Putri. Penutupnya … Ih gue banget, menyimpan cinta dalam hati dengan rapat, berada di sekitarnya dan menatap dia dari kejauhan saja sudah cukup (jadi gue yg curhat hahhhaa)

  10. I feel you…ha ha ha..beda versi dan beda jaman.
    Kadang kita bingung jika ingin mengungkapkan perasaan pada sahabat, apalagi buat perempuan.
    Tapi keajaiban datang pada saya, setelah sempat terpisah ..eh ternyata dia sadar dan kita jadian. Kalau jodoh pasti bertemu ya..

  11. keren ceritanya menjiwai banget..cew emang gitu suka memendam rasa….soalnya klo yg nyatain suka cewe duluan …cowo nya pasti geer and..someday terjadi ribut2 biasanya si cowo bilang “salahnya elu… dulu..yg suka sama gw kan elu duluan..” ..wkwk sopan banget kan..

  12. Sayang banget sih kak, gak diungkapin perasannya. Menurutku ya, salah satu keuntungan jadi pria itu dia bisa menyatakan perasaannya, karena memang tugasnya prialah yang memilih wanita. Kalo wanitakan dipilih. Hehehe. Dan menurutku ya, jangan takut ditolak atau takut merusak persahabatan. Kalau kita jatuh cinta kan emmang sudah seharusnya siap-siap patah hati hehehhe.

    Btw, mau nanya kak. kalo buat pemula, merbabu itu cocok gak didaki? Belum pernah ngedaki gunung soalnya hehehe

  13. Gue boleh komen kasar gak sik? Hah?

    Sebelum komen, gue cari2 komen si mbak ga ada? Hahaha

    Itu Putri mana sik? Eh ini kisah nyata kan?

    Hahaha

    Lagian sik, tinggal ngucapin doang jugaan. Diucapkan atau enggak yang namanya cinta yaa cinta. Heraan gue ama cowok modelan eluh. Yaah jadi sambat kan gueh hahaha.

    Udah yaa, move on. And Happy hunting, boi! hahahhaa

  14. Ini gk ada fotonya sama sekali tapi terwakili sama ceritanya yang jleb dan dalem. Sabar ya mas edikuuh, jodoh nggak akan kemana koq. Paling ke temen sendiri #eh
    Wkwkwkwkw

  15. Goresan cinta di Merbabu, tergores dalam diam, sunyi dan sepi, tak terungkapkan meski juga tak berujung penyesalan. Mencintaimu dalam Diam, eeh promo buku deh ahahhahaha…abis sama sih temanya..

  16. Orang-orang bilang ambyar kenapa gue ngakak daaah.. wkwkwk
    Mungkin karena ngebayangin elo kali ya jun.. wkkwk..
    Merbabu romantis sih emang kalo jalan bareng orang yang disuka..

  17. Bangke sekali tulisan anda Mas Edi! Makanya kalo suka ngomong Jun. BTW, besok2 kalo bikin cerpen jangn pake nama sendiri lah. Gw kan geli ngebayanginnya. Apalagi ngebayangin muka nelangsa lo pas Putri kasih undangan nikahan. Aku ngakak bos!

  18. Ya ampun Juna kenapa ga bilang!. Eh bukan reno putri ya? .

    Cintanya benar benar tergores ya di merbabu. Semoga goresan cinta di merbabu segera sembuh ya. Peluklah semua emosimu yang tergores klo menurut artikelnya kak Febi dan Kak Nani.

    Semangat masih banyak ikan di laut. PRnya gimana nangkepinnya. Dan jangan tangkep yg udah terancam punah ya.

  19. Goresan cinta di Merbabu ini mengingatkan para pria kalo wanita itu butuh kepastian. Tapi… kalo emang bisa nyatain duluan ngapain nunggu. Kan sudah zaman emansipasi juga.

    Gergetan sendiri aku sama mereka berdua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *